Jumat, 05 Februari 2021

 KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL

 

 

E-MARKETING

Menurut Boone dan Kurtz (2005), e-marketing adalah salah satu komponen e-commerce yang sangat diminati oleh pemasar, yaitu proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa untuk pangsa pasar Internet atau melalui alat digital lainnya.

Manfaat dan keuntungan yang didapat dari penggunaan E-marketing :

1.      Kemampuan untuk menarik berbagai konsumen dalam lingkungan di mana pesaing belum terisi.

2.       Sasaran audiens adalah konsumen yang telah dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan terlibat dalam dialog berkelanjutan.

3.      Transaksi komersial berbiaya rendah yang dilakukan secara elektronik. E-mail dan file data dapat dikirim ke pelanggan tertentu atau semua pelanggan dalam beberapa detik.

4.      Proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa melalui saluran distribusi klasik.

5.      Dengan menggunakan E-marketing untuk melacak aktivitas penjualan yang telah terjadi, dan dengan mudah menyelesaikan langkah dan hasil yang diperoleh.

6.       E-Marketing memungkinkan untuk memantau pesaing.

7.      Tidak ada batasan waktu, karena bisa diakses 24 jam sehari.

8.      E-Marketing dapat mengurangi biaya pemasaran karena tidak perlu membuat toko fisik, dan tidak ada spanduk, brosur, dan konten lainnya.

9.       Dibandingkan dengan strategi pemasaran lainnya, E-Marketing dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar negeri.

10.  Dengan menggunakan platform seperti chat atau e-mail, komunikasi interaktif dapat memudahkan pelaku bisnis menjalin hubungan dengan konsumen.

 

KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL

Komunikasi pemasaran adalah sarana di mana perusahaan mencoba secara langsung atau tidak langsung menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen tentang produk dan merek yang mereka jual. Sedangkan komunikasi pemasaran global adalah efektivitas komunikasi pemasaran yang melintasi batas negara.

Pemasaran produk dilakukan dalam cakupan yang luas, serta aktivitas pasar ekspor dan pasar impor menjadi faktor utama, persaingan pemasaran global menjadi semakin ketat. Komunikasi dalam pemasaran global tidak hanya secara verbal, tetapi juga dapat dilakukan melalui periklanan dalam bentuk promosi dan penyebaran informasi melalui internet. Jika komunikasi dalam pemasaran global melibatkan komunikasi, maka komunikasi akan berjalan efektif.

Aspek-Aspek Komunikasi dalam Pemasaran Global :

1.      Kebutuhan Katergori (Category Needs)

Salah satu aspek dari kategori permintaan ini adalah konsumen secara tidak langsung mendapatkan pelajaran melalui pengalaman hidup sehari-hari, yaitu dengan hanya memilih produk yang mereka butuhkan. Konsumen yang berbeda pendapat memiliki ketepatan dalam memilih produk yang disediakan oleh perusahaan (seperti keunggulan produk, keunggulan produk, dll). Dengan melihat dari strategi komunikasi pemsarannya maka konsumen dapat dengan mudah mengiidentifikasi sehingga proses komunikasi akan menjadi lebih cepat dan efisien.

 

2.      Perilaku, Pembelian

Faktor perilaku konsumen juga mempengaruhi pembelian produk. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda-beda, tergantung dari ketertarikan konsumen terhadap produk yang ingin dibeli. Perilaku ini termasuk tertarik, tidak mementingkan diri sendiri, ragu-ragu untuk membeli, dan perilaku konsumen lainnya. Produsen juga dapat menggunakan aspek ini untuk mengembangkan strategi pemasaran produk dan memberikan reward, berupa reward tambahan untuk setiap pembelian produk. Maka dari itu dibutuhkan delapan elemen komunikasi pemasaran (komunikator, komunikan, pesan, media, hambatan, feedback, dll) Tanpa komunikasi yang baik, pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan atau kelompok usaha atau bahkan semua organisasi yang menginginkan masyarakat dapat menikmati produknya (dalam arti dapat membeli, mencapai kesepakatan dan memperjuangkannya) pasti akan membutuhkan komunikasi pemasaran yang baik.

 

3.      Sikap Merek (Brand Attitude)

Konsumen sering menggunakan sikap merek untuk membandingkan kualitas produk. Konsumen akan melihat kelebihan dan kekurangan produk dan membandingkan produk tersebut dengan produk lain. Dengan cara ini konsumen akan mengetahui barang mana yang akan dibeli. Maka dari itu peran komunikasi secara umum diperlukan yaitu untuk membentuk ekuitas merek untuk produk yang akan digunakan, selain itu juga memilih media komunikasi sebagai sarana penyampaian informasi haruslah tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan konsumen.

 

4.      Fasilitas Perilaku/Pembelian

Produsen biasanya dengan mudah menginformasikan keunggulan produknya. Aspek fasilitas perilaku ini tidak hanya ada dalam hal produk, tetapi juga memberikan informasi tentang di mana produknya dijual. Selain itu, aspek ini juga mempengaruhi harga dan distribusi.

 

5.      Niatan Perilaku, Pembelian

Niat berperilaku adalah rencana konsumen untuk membeli produk yang disediakan oleh produsen. Rencana pembelian produk tidak hanya bersifat sementara, tetapi konsumen berniat untuk membeli produk dalam waktu yang lama. Artinya produk yang dibeli dalam jumlah banyak akan digunakan untuk permintaan di masa mendatang. Untuk memahami perilaku konsumen diperlukan teori komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan pada perilaku konsumen. Menurut Chahid Fourali, teori komunikasi pemasaran yang diterapkan pada perilaku konsumen cenderung lebih fokus pada model persuasif daripada metode pemasaran. Oleh karena itu, teori komunikasi pemasaran menggunakan teori komunikasi persuasif untuk menjelaskan perilaku konsumen.

 

6.      Pengetahuan Merek (Brand Knowledge)

Semakin banyak konsumen menggunakan pengetahuan merek untuk memilih produk yang akan dibeli. Jika sebagian besar konsumen sudah memiliki banyak pengetahuan tentang kualitas produk, keunggulan produk, fitur produk, dll, mereka tidak akan ragu. Hal ini memungkinkan konsumen untuk terus mengonsumsi produk terpercaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

7.      Kepuasan Pasca Beli

Kepuasan setelah pembelian merupakan aspek yang sering digunakan produsen untuk menguji produk yang telah diperdagangkan. Produsen biasanya melakukan beberapa bentuk penilaian atau kritik dan saran atas produk yang diberikan konsumen. Tujuannya untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan setelah membeli suatu produk, dan produsen juga akan meningkatkan kualitas produknya. Dibutuhkan strategi promosi yang tepat agar mencapai kepuasan dari pelanggan setelah membeli.

 

8.      Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengingat kembali apa yang ingin mereka beli setelah melihat suatu promosi produk. Ketika konsumen menyadari melalui ingatan cepat, ini disebut kesadaran merek aktif. Sementara itu, konsumen yang hanya mengingat dalam kondisi tertentu disebut kesadaran merek pasif. Strategi komunikasi pemasaran global merupakan masalah yang perlu diperhatikan, terutama ketika kita ingin membuat bisnis kita secara bertahap bergerak menuju visibilitas global. Pasar global telah terbuka, dan orang-orang dapat memanfaatkan banyak peluang untuk memanfaatkan peluang ini guna mendapatkan lebih banyak manfaat. Komunikasi pemasaran tentunya tidak terlepas dari cara perusahaan memperkenalkan produknya secara interaktif. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi agar proses komunikasi pemasaran dapat berjalan lebih efektif.

 SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL

 

Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan internasional.

Keuangan internasional kadang disebut keuangan multinasional, menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan.

Dalam perjalanan suatu sistem keuangan internasional, terdapat beberapa beberapa elemen di dalamnya berupa sekumpulan subsistem utama ekonomi dunia yang mana berdampak pada penentuan ekonomi nasional dan global. Elemen-elemen tersebut terdiri dari:

  1. Sistem moneter internasional - ditandai oleh komponen seperti mata uang nasional dan cadangan, mata uang kolektif internasional, kondisi konvertibilitas bersama, paritas mata uang, nilai tukar, serta mekanisme aturan nilai tukar nasional dan internasional.
  2. Pasar keuangan internasional - termasuk mata uang, pinjaman dan sekuritas oleh instrumen keuangan tertentu.
  3. Sektor keuangan virtual - yaitu internet banking , online shopping , digital currency , e-money ; Kredit khusus dan Institusi keuangan (seperti dana asuransi pensiun dan kumpulan investor).
  4. Perdagangan ekonomi – berupa bursa saham dan komoditas internasional.
  5. Pelaku ekonomi – terdiri dari negara-negara, bank-bank, perusahaan-perusahaan, TNC dan TNB; yang melakukan operasi untuk menarik investasi asing sebagai sumber modal untuk membiayai investasi mereka berupa penjualan saham atau pinjaman di pasar modal internasional.

Elemen-elemen di atas menjadi sebuah kesatuan dan berjalan bersamaan sebagai penggerak sistem keuangan internasional. Dalam penelitian ini, kelima elemen tersebut digunakan untuk melihat posisi cryptocurrency sehingga dapat diketahui apakah cryptocurrency termasuk dalam sistem keuangan internasional.Berikut sistem keuangan internasional yang pernah diterapkan mulai dari zaman dahulu hingga sekarang.        

  • Sistem Standar Emas

Sistem standar emas adalah sistem keuangan yang berdasar pada nilai emas sebagai acuan untuk alat pembayaran yang sah, dasar penentuan nilai uang, dan sebagai dasar dalam menentukan atau pembanding nilai tukar mata uang. Hakikatnya nilai mata uang suatu negara apakah itu berupa uang kertas maupun jenis lainnya, dalam sistem standar emas nilai mata uang tersebut akan berkaitan langsung dengan nilai emas yang dimiliki oleh suatu negara. Sederhananya adalah negara berhak mencetak uang sebanyak-banyaknya sesuai dengan mata uang negara yang sah dengan persyaratan jumlah emas yang disimpan atau dimiliki oleh negara memiliki nilai yang sama dengan jumlah uang yang dicetak.

Sistem standar emas merupakan sistem keuangan yang pertama kali muncul dalam sejarah ekonomi dan keuangan di dunia. Pada dasarnya emas itu sendiri lebih dari 1000 tahun yang lalu dikenal dan digunakan sebagai mata uang. Awal mula pemikiran menggunakan emas adalah karena secara fisik memiliki wujud dan nilai yang sama di dunia manapun, sehingga uang emas mudah diterima dan digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi baik itu transaksi jual beli maupun untuk upah.Berikut sistem keuangan internasional yang pernah diterapkan mulai dari zaman dahulu hingga sekarang.

Sistem standar emas merupakan sistem keuangan yang pertama kali muncul dalam sejarah ekonomi dan keuangan di dunia. Pada dasarnya emas itu sendiri lebih dari 1000 tahun yang lalu dikenal dan digunakan sebagai mata uang. Awal mula pemikiran menggunakan emas adalah karena secara fisik memiliki wujud dan nilai yang sama di dunia manapun, sehingga uang emas mudah diterima dan digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi baik itu transaksi jual beli maupun untuk upah.Berakhirnya sistem standar emas mulai terjadi setelah terjadi perang dunia yang pertama yaitu di tahun 1914 – 1918. Saat itu banyak cadangan emas yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan perang yang berakibat pada terbatasnya jumlah cadangan emas sehingga terjadi inflasi yang tidak terkendali dan kondisi ini juga diperparah dengan adanya larangan ekspor emas.

 

  •          Sistem Bretton Woods

Berakhirnya perang dunia pertama membawa dampak buruk yang berkepanjangan terhadap laju perkembangan perekonomian di seluruh negara-negara di dunia. Penerapan sistem standar emas dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi negara setelah perang dunia pertama, hal ini disebabkan berkurangnya pasokan komoditas emas untuk dikonversi kedalam mata uang negara. Dengan memburuknya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh banyak negara, kemudian mendorong banyak negara untuk memecahkan permasalahan yang sama dengan mengadakan pertemuan dengan negara-negara di dunia untuk mencari solusi dalam memperbaiki kondisi perekonomian pasca perang, terutama dalam masalah sistem keuangan atau moneter.

Dampak krisis pasca perang dunia pertama sangat terasa bagi mayoritas negara-negara eropa, bank-bank dinyatakan bangkrut dan mengalami defisit yang sangat tinggi. Di lain sisi Amerika termasuk negara yang tidak merasakan dampak krisis tersebut, hal ini disebabkan karena melimpahnya cadangan emas yang dimiliki oleh Amerika. Dengan kondisi perekonomian yang stabil, kemudian Amerika menggagas sebuah pertemuan dengan negara-negara dunia Internasional untuk membahas masalah krisis yang terjadi di Eropa.

Tujuan dari pertemuan Bretton Woods adalah untuk menciptakan sebuah kesepakatan mengenai sistem pertukaran mata uang yang kemudian dikenal dengan sebutan Fixed Exchange Rate System atau pertukaran mata uang tetap. Dalam kesepakatan Fixed Exchange Rate System telah menyetujui beberapa hal yang berkaitan dengan, antara lain.

  1. .      Setiap negara yang terlibat dalam perjanjian harus menentukan kurs mata uang negara tersebut            terhadap mata uang Dollar Amerika (USD).
  2. .      Standar nilai USD terhadap emas yang disepakati bersama adalah USD 35.
  3. .      Negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan harus menerima ketentuan harga emas yang ditetapkan oleh Amerika.
  4. .       Amerika memberlakukan persyaratan terhadap kurs mata uang yang harus disepakati oleh semua negara terkait.

 

  •          Sistem Kurs Mengambang Terkendali

Setelah muncul Sistem Bretton Woods yang kemudian melahirkan banyak kesepakatan dan terbentuknya lembaga-lembaga keuangan internasional memberikan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan bertambahnya pendapatan negara, perdagangan dunia yang semakin berkembang luas, dan ketersediaan lapangan pekerjaan yang merata. Kembalinya stabilitas perekonomian dunia merupakan puncak sukses dari penerapan Sistem Bretton Woods yang berlangsung hampir 20 tahun.

Setelah Sistem Bretton Woods berakhir maka sistem moneter internasional mulai diambil alih oleh IMF yang kemudian lahirlah sistem keuangan baru yang disebut dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Managed Float. Yang dimaksud dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali adalah sebuah sistem keuangan internasional yang merupakan penggabungan antara sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai fleksibel. Dengan menerapkan sistem ini maka akan terlihat perubahan nilai tukar yang terus berubah-ubah setiap harinya dan hal ini menunjukkan sebuah respons terhadap aktivitas pasar. Karena sifat yang dinamis inilah maka dibutuhkan sebuah perantara atau media yang memiliki pengaruh dalam mengendalikan kestabilan pasar terhadap perubahan nilai tukar, perantara atau media yang dibutuhkan dalam kegiatan pasar diwakili oleh adanya bank sentral

 

Valuta Asing (Valas)

 

Valuta asing atau seringkali disebut dengan valas merupakan mata uang yang diakui, dipakai, dan diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Seringkali valuta asing yang banyak dipakai adalah mata uang suatu negara yang berfungsi cukup besar dalam sistem perekonomian disemua negara. Mata uang dollar adalah contoh valuta asing yang sering dipakai diseluruh negara.

Valuta asing (valas) adalah bagian dari devisa suatu negara. Devisa merupakan setiap kekayaan yang ada pada suatu negara yang berada di luar negeri dengan wujud bisa berupa barang, jasa ataupun mata uang yang dipakai sebagai alat perdangan lintas negara.

 

Tujuan Valuta Asing/Valas

Terdapat tujuan dijalankannya transaksi valuta asing, atau valas yakni:

  •          Sebagai transaksi pembayaran
  •          Untuk mempertahankan daya beli
  •          Dapat mengirimkan uang ke luar negeri
  •          Untuk memperoleh keuntungan
  •          Untuk pemagaraan resiko (hedging)
  •          Untuk memudahkan belanja

 Fungsi Valuta Asing

Berikut adalah fungsi dari valuta asing:

  •          Alat tukar internasional.

 Pada fungsi ini, valas berguna untuk melakukan transaksi jika sedang berada di luar negeri. Selain itu, valas juga berguna untuk kegiatan tukar-menukar barang dan jasa dengan negara lain, misalnya dalam ekspor dan impor.

  •          Alat pengendali kurs.

Valas berguna sebagai pembanding nilai mata uang antar negara, atau yang biasa akrab kita kenal dengan istilah kurs, yang mana kurs mata uang suatu negara bisa melemah atau menguat. Valas berguna sebagai alat untuk mengendalikan kurs pada mata uang asing.

 

  •          Alat pembayaran internasional.

Valas dapat berfungsi sebagai alat pembayaran internasional, misalkan suatu negara memiliki hutang dengan negara lain, maka negara yang berhutang ini bisa membayarkan hutangnya dengan valuta asing yang sesuai beserta bunga-nya.

  •          Alat mempermudah perdagangan internasional.

Dengan menggunakan valas, maka setiap negara bisa melakukan kegiatan jual beli antar negara tanpa terkendala mata uang.

 

Jenis-Jenis Valuta Asing (Valas)

Jenis valuta asing dapat dikategorikan menurut jenis dan bentuknya.

Berdasarkan jenisnya, valuta asing dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

  •          Valuta Asing Fisik

Valuta asing fisik adalah uang asiang dalam artian sebenarnya, yakni uang asing dalam bentuk logam atau kertas.

  •          Valuta Asing Non Fisik

valuta asing non fisik adalah uang asing yang dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga lain contonya adalah cek, wesel, travelers dan lain-lain.

Berdasarkan bentuknya, valuta asing dapat dibedakan menjadi:

  •          Mata Uang Asing (Indonesia Rupiah, USD, Euro, SGD dan lain sebagainya)
  •          Saldo Kredit (Saldo Kredit bank devisa di suatu negara)
  •          Surat Wesel Luar Negeri (Surat wesel aktivitas ekspor impor)
  •          Hak Penerimaan Pembayaran (dalam bentuk berbeda-beda pada suatu negara

 

 SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi (SI) adalah suatu system yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalakan operasional suatu perusahaan. Dimana system tersebut merupakan campuran dari manusia, teknologi informasi dan prosedur yang sudah terorganisasi.

Menurut Henry Lucas, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam. Dalam hal ini berarti system informasi digunakan untuk mendukung kegiatan seseorang untuk melakukan aktivitas yang adakan dilakukan, contohnya seperti pengambilan keputusan pada suatu perusahaan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Merupakan system perencanaan seperangkat gabungan yang mengumpulkan atau menghasilkan data yang dapat dipercaya, relevan dan terorganisir dengan baik untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada suatu organisasi. Singkatnya, ini adalah sekelompok proses di mana data diperoleh, dianalisa, dan ditampilkan dengan cara yang berguna untuk tujuan pengambilan keputusan.

Tujuan Sistem Infomasi Manajemen

Tujuan dari SIM adalah untuk memecahkan beragam masalah dalam suatu perusahan atau bisnis bisa meliputi layanan, biaya produk, serta strategi bisnis. Sitem ini juga dapat digunakan dalam rangka menganailisis system informasi yang lain pada penerapan aktivitas operasional suatu organisasi. Selain itu juga system ini dibuat untuk mempermudah suatu perusahaan untuk mengambil keputusan.

 Fungsi Sistem Informasi Manajemen

  1.  Meningkatkan produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam organisasi
  2.   Meningkatkan kualitas dari SDM dikarenakan unit sistem kerja akan lebih terkoordinasi serta sistematis
  3. Mempermudah pihak manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan, pengarahan serta pendelegasian kinerja pada semua departemen yang mempunyai koordinasi dan hubungan
  4. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan akurat.

 

Riset Pemasaran Internasional

Proses pengumpulan dan mengubahnya menjadi informasi yang bermanfaat seperti dapat mengidentifikasi permasalaha  riset, mengembangkan renaca riset, mengumpulkan data, serta menganalisis data dan menyajikan penemuan-penemuan riset. Focus dari riset pemasaran adalah masalah atau proyek khusus dengan suatu awal dan akhir.

Fungsi Riset Pemasaran Internasional

Fungsi riset pemasaran internasional adalah utuk menciptaka  dan menjual apa yang di inginkan oleh pembeli, bukan sekedar menjual apa yang paling mudah untuk di jual atau diciptakan. Riset pemasaran internsaional berbeda dengan riset pemsaaran domestik, riset pemasaran pemsaran internasional mempertimbangkan efek lingkungan internasional pada keseluruhan perusahaan sebagai sesuatu yang berorientasi-lab (profit-oriented).

sifat etnosentris pada pemasaran membuat perbedaan budaya antarbangsa menjadi suatu factor penting. Oleh sebab itu, budaya dipasar domestic dapat dianggap dipahami secara alamiah, tapi dalam pemasaran inetrnasional harus benar-benar diselidiki.

Banyak konsep dan kerangka kerja (seperti,segmentasi pasar), yang merupakan inti dari pengambilan keputusan pemasaran di arena domestic mungkin tidak dapat dipakai dalam pemasaran internasional, bukan karena konsep itu tidak dapat ditransfer, tapi karena informasi yang diperlukan untuk melakukan transfer tersebut tidak tersedia

 RANTAI PASOK

 

Pengertian Rantai Pasok

Rantai pasok adalah Suatu sistem rangkaian kegiatan, termasuk koordinasi, penjadwalan dan pengendalian organisasi, sumber daya manusia, kegiatan, informasi dan sumber daya lainnya, digunakan untuk pengadaan, produksi, penyediaan dan pengiriman produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan. Untuk definisi lain yang lebih sederhana, manajemen rantai pasokan adalah mekanisme yang menghubungkan semua aspek yang relevan dengan aktivitas mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Pihak terkait atau aktivitas terkait bertanggung jawab untuk mengirimkan produk jadi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efektif.

 

A. Proses Manajemen Rantai Pasokan

1.      Pelanggan (Customer)

Di sebagian besar industri manufaktur, pelanggan atau pelanggan adalah mata rantai pertama dalam rantai untuk melakukan pemesanan, terutama untuk perusahaan yang berorientasi OEM (Original Equipment Manufacture). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang disediakan oleh perusahaan dengan menghubungi departemen penjualan perusahaan. Informasi penting yang terdapat dalam pemesanan meliputi tanggal pengiriman produk dan jumlah produk yang dipesan.

2.      Perencanaan (Planning)

Setelah pelanggan melakukan pemesanan yang dibutuhkan, bagian perencanaan akan menyiapkan rencana produksi untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pada tahap ini, bagian perencanaan juga menyadari akan kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung.

3.      Pembelian (Purchasing)

Setelah menerima rencana produksi (dalam hal ini, permintaan bahan baku dan bahan penolong), departemen pembelian akan memesan bahan baku dan bahan pendukung, dan menentukan tanggal penerimaan dan jumlah yang diperlukan.

4.      Persediaan (Inventory)

Bahan baku dan bahan pendukung yang diterima pabrik akan dilakukan pengecekan kualitas dan keakuratannya, kemudian disimpan di gudang untuk memenuhi kebutuhan produksi.

5.      Produksi (Production)

Bagian produksi akan menggunakan bahan baku dan bahan pendukung yang disediakan oleh para pemasok tersebut untuk melaksanakan proses produksi guna menghasilkan produk jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Produk jadi kemudian dimasukkan ke dalam gudang dan siap dikirim ke pelanggan atau konsumen sesuai jadwal yang ditentukan.

6.      Transportasi (Transportation)

Pada departemen  ini bagian pengirim yang akan mengatur waktu pemberangkatan produk jadi (finished products) di gudang sesuai jadwal yang diminta oleh pelanggan.

 

Kriteria Keputusan

Pedagang besar maupun pengecer membeli semua barang yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya dengan perusahaan manufaktur, karena perusahaan membutuhkan banyak input untuk menghasilkan output. Oleh karena itu, agar operasi berjalan secara efektif dan efisien, terkadang membuat atau membeli keputusan dan konsep outsourcing.

1.      Keputusan Membuat atau Membeli

Alasan Mmebuat

Alasan membeli

1. Biaya produksi yang lebih rendah

2. Pemasok kurang cocok.

3. Memastikan pemasok yang memadai  dan manajemen

4. Pemanfaatan tenaga kerja berlebih.

5. Memperoleh kualitas yang diinginkan

 Mengurangi biaya persediaan.

6. Menghilangkan kolusi pemasok

 Memastikan ada sumber daya alternatif

7. Memperoleh item yang unik

8. Mempertahankan bakat yang ada

9. Menjaga rancangan dan kualitas yang memadai .

10.Mempertahankan dan meningkatkan ukuran perusahaan

 

 

 

1. Biaya perolehan lebih rendah

2. Menjaga komitmen pemasok

3. Mendapatkan keahlian tehnis

4. Kapasitas tidak memadai

5. Mengurangi biaya persediaan

6. Memastikan ada sumber daya alternatif

7. Kapasitas di perusahaan tidak mendukung.

8. Pertukaran informasi

9. Item terlindungi karena hak paten

10. Membebaskan manajemen menangani bisnis utama

 

 

 

 

 

Hal-hal yang disebutkan di atas dalam konsep keputusan taktis yang diusulkan oleh Hansen Mowel adalah bagian dari tahap pertimbangan kualitatif pengambilan keputusan taktis.

2.      Outsourcing

Outsourcing adalah memindahkan aktivitas perusahaan dengan konsep tradisional ke pemasok eksternal. Outsourcing merupakan trend yang berkelanjutan, melalui konsep spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi, sehingga perusahaan dapat fokus pada daya saing intinya. Melalui outsourcing, tidak ada produk dan transfer yang nyata. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitasnya. Sumber daya yang ditransfer ke perusahaan pemasok meliputi: fasilitas, personel, dan peralatan. Saat ini, banyak perusahaan melakukan outsourcing untuk berbagai keperluan, termasuk: teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hukum, dan perakitan produk. Di sisi lain, banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan pengolahan data memberikan layanan outsourcing untuk berbagai jenis perusahaan yang membutuhkannya.

 POLA KONSUMSI

 

Pola konsumsi berasal dari kata pola dan konsumsi. Pola adalah bentuk (struktur) Ini sudah pasti, dan konsumsi adalah apa yang dibelanjakan individu / kelompok dalam konteks menggunakan barang dan jasa yang diproduksi untuk memenuhi permintaan. Oleh karena itu, pola konsumsi merupakan suatu bentuk (struktur) pengeluaran individu / kelompok dalam rangka penggunaan barang dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan. Pola konsumsi dapat dijadikan indicator Kesejahteraan keluarga. Pola konsumsi yang didominasi oleh belanja pangan merupakan potret masyarakat yang kurang sejahtera. Di sisi lain, pola konsumsi yang didominasi oleh pengeluaran nonpangan menggambarkan bahwa rumah tangga lebih makmur.

Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda hampir seluruh negara termasuk Indonesia telah menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif, salah satunya di bidang ekonomi. Adanya pandemi tidak dapat dipungkiri, mempengaruhi kondisi ekonomi dan perilaku masyarakat, serta mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Permintaan untuk beberapa kategori produk meningkat tajam, sedangkan permintaan untuk kategori lainnya menurun.

Tentunya hal ini dimanfaatkan oleh merchant yang menjual produk melalui media sosial dan e-commerce. Mereka semakin giat mempromosikan produknya demi mencapai manfaat yang maksimal.Oleh karena itu, perubahan pola konsumsi masyarakat ini harus dibarengi dengan sikap bijak, terutama saat membeli barang secara online.

 

A. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

a.      Faktor tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan berperan penting dalam pola konsumsi masyarakat. Jika tingkat pengetahuan gizi seseorang tinggi maka peran penanganan anak dalam keluarga dalam pemilihan bahan pangan akan meningkat.

 

b.      Faktor ketersedian pangan

Yang dimaksud dengan penyediaan pangan adalah kondisi penyediaan pangan, termasuk pangan dan minuman dari tumbuhan / tumbuhan, ternak, ikan, dan turunannya dari penduduk suatu daerah. Jika produksi pertanian di daerah tersebut rendah, hal itu dapat menyebabkan penghasilan petani berkurang, kemiskinan dan kurangnya makanan yang dapat dimakan, yang dapat menyebabkan kelaparan dan kekurangan makanan.

 

c.       Faktor sosial ekonomi

Status ekonomi keluarga memegang peranan yang paling penting dan sangat mempengaruhi pola konsumsi keluarga, salah satu faktornya adalah tingkat pendapatan yang akan mempengaruhi jumlah pengeluaran konsumsi. Secara umum, semakin tinggi pendapatan pribadi / keluarga maka semakin tinggi pula pengeluaran konsumsinya. Misalnya dari Masyarakat miskin sebagian besar menggunakan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang dapat mempengaruhi status gizi masyarakat.

 

d.      Faktor sosial budaya

Faktor sosial budaya suatu daerah berperan penting dalam mempengaruhi sikap masyarakat dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Faktor sosial budaya ini berkembang dalam masyarakat sesuai dengan kondisi lingkungan, agama, adat istiadat dan. Kebiasaan suatu daerah akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah di mana adat istiadat dan kebiasaan dipatuhi, orang biasanya tingkat konsumsi rendah. Daerah yang terbiasa dengan pertemuan tradisional biasanya memiliki banyak pengeluaran konsumen.

Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19.

a.       Mengutamakan aspek manfaat dari barang yang dibeli

b.      Belanja Online menjadi pilihan

c.       Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (brand, harga, nilai barang)

d.      Cara konsumen menemukan produk

e.       Perilaku konsumen pasca pandemi